MENKO MAHFUM MD SEBUT PANCASILA SUDAH FINAL, NEGARA INDONESIA PERPADUAN TURKI MODERN DAN UTSMANI

August 26, 2023August 26, 2023369 views

Ismawan Amir – Istanbul Ticaret University, Turkiye

Setelah menandatangani perjanjian kerjasama keamanan bersama Menteri Dalam Negeri Turki sehari sebelumnya. Jumat malam, 25 Agustus 2023 di KJRI, Istanbul, Turkiye, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD melakukan pertemuan dengan warga Indonesia yang menetap di Istanbul.

Masyarakat yang hadir merupakan perwakilan warga Indonesia. Mereka merupakan warga yang saat ini statusnya sebagai pekerja TKI, staf KJRI, mahasiswa, dan pelajar. Termasuk orang Indonesia yang telah menikah dengan orang Turki.

Di hadapan warga Mahfud MD memaparkan tentang situasi politik dan keamanan yang terjadi di Indonesia. Ia memulai dengan Pancasila yang merajut perbedaan dalam satu kesatuan. Indonesia merupakan negara yang berbeda-beda tapi bersatu. Ada enam agama yang diatur dalam undang undang. Terdapat 1360 suku bangsa. Bahasa 726 bahasa daerah. Tetapi indonesia bersatu karena memiliki kesepakatan yang terangkum dalam ideologi pancasila.

Menko Mahfud menjelaskan jika Pancasila merupakan hasil diskusi yang panjang para pejuang Indonesia. Diskursus antara Sekularisme dan Agama terjadi sebelum kemerdekaan. Bung Karno dan Mohammad Natsir yang berbeda pendapat soal bentuk negara. Dari diskursus itu lahirlah satu kesepakatan yang dikenal negara Pancasila. Negara Pancasila sangat toleran, tidak diskriminasi pada agama minoritas. Menerima perbedaan. Maju bersama tanpa merusak aqidah satu sama lain.

Indonesia itu campuran antara gagasan sekularisme dan agama. Antara Turki modern dan turki Utsmani. Orang Turki sendiri tidak temukan gagasan itu, yang menemukan orang Indonesia, namanya Pancasila. “Merupakan jalan tengah Turki Modern dan Turki Utsmani,” pungkasnya.

Ia juga menyinggung Pemilu tidak akan ditunda. Pemilu akan tetap dilaksanakan 2024 nanti. Hal tersebut merupakan cara memilih pemimpin. “Jangan berfikir tak akan memilih karena semua calon jelek. Pilih yang paling sedikit jeleknya,” jelas Mahfud.

Di hadapan masyarakat, Mahfud mengungkap kedatangannya ke Turki dalam rangka menandatangani perjanjian kerjasama. Yang kemarin ditandatangani terkait Alutsista.Kita sudah mengadakan perjanjian untuk membeli kapal selam, membuat produksi pesawat bersama dan akan dilanjutkan dengan kerjasama lain. Kerjasama tindak pidana perdagangan orang, pencucian uang, dan pendanaan terorisme lewat digital.

Selain itu kerjasama bidang ekonomi dan pendidikan karena di Turki anda kira-kira 7.000 orang Indonesia di seluruh Turki ini dan kira-kira 4.000 di antaranya untuk pelajar dan mahasiswa. “Kerja sama pendidikan harus diperkuat karena ternyata menjadi tujuan anak-anak Indonesia belajar,” terang Mahfud.

Menko Mahfud lebih jauh memaparkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap penegak hukum itu sekarang 61%. Artinya bagus, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap bidang politik dan keamanan itu 79%. Jadi jangan pesimis hukum di Indonesia tidak jalan. Cuma disana-sini ada yang nakal, itu ada.

Ia meminta agar masyarakat di Istanbul jangan terprovokasi oleh sosial media. Seakan-akan semua salah pemerintah. Digambarkan oleh orang-orang Indonesia seperti suram enggak ada masa depan. “ Tak ada itu, harus kita perbaiki itu, jangan terlalu pesimis melihat masa depan Indonesia,” paparnya.

Beberapa penanggap situasi terkait Indonesia. Seperti Ivan, perwakilan PCNU Turki, yang menyangga tentang Pancasila yang mengayomi semua agama dan perbedaan ideologi dan berpeluang menjadi contoh untuk negara lain.

Mahfud juga menanggapi Bayu Aji nugroho, HMI Turki yang menanggapi soal penegakan hukum yang tumpul. Mahfud menyebut persoalan hukum di Indonesia itu ada ribuan kasus. Ada banyak kasus yang masuk ke pengadilan. Jika pengadilannya tidak benar, kita akan kejar itu. Seperti kasus koperasi Indosurya, korupsi triliunan tapi dibebaskan oleh pengadilan. Akhirnya kita proses ulang. Nah sekarang dia dihukum 18 tahun penjara.

Tidak semua orang kecil dihukum, kalau orang besar dibebaskan. Kita hukum Sambo, hakim-hakim yang masuk penjara juga kita hukum berat. Tapi banyak orang kecil yang dibebaskan lewat restorative justice, yang saat ini dikembangkan di Indonesia. “ Dimana-mana terjadi pelanggaran hukum, selalu orang kuat itu berusaha menyuap, nah ini yang harus kita hadapi,” terangnya.

Hal lain yang disampaikan Raisa Alatas, Mahasiswa Program doktor di Kocaeli University. Yang berasal dari kota Palu. Ia bercerita tentang Palu yang merupakan Zona Merah Terorisme. Di Palu, konsep terorisme bukan lagi sesuatu yang tabu karena mereka hidup di zona itu. Raisa menjelaskan saat ini mereka membuat group untuk membina mereka yang pernah terlibat dalam terorisme. “Mereka dibina oleh dosen dan ulama di Kota Palu,” paparnya.

Menko Mahfud mengajak mahasiswa ikut berorganisasi. Pemimpin sekarang lahir dari organisasi kepemudaan masa lalu. Mereka menjadi pembuat kebijakan dan pengarah jalannya negara. Acara yang dipandu oleh Konjen Istanbul, Dariono Darsono itu ditutup dengan mengajak seluruh peserta menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.