Erdogan Pemenang

Oleh: Ismawan Amir (Istanbul Ticaret University)

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan disambut meriah saat memasuki Gedung parlemen di Ankara. Jumat, 2/6 kemarin. Ratusan anggota parlemen berdiri bertepuk tangan – dalam durasi panjang dan bersorak menyambut pemimpin Turkiye itu.

Read More

Dalam sidang parlemen, Ketua Dewan Pemilihan Tertinggi Turkiye, mengumumkan Erdogan resmi memenangkan pemili dengan suara 52,18 persen. Sementara pesaingnya, Kemal Kilicdaroglu menelan kekalahan dengan suara 47,82 persen. Kalah menyakitkan.

Ia bahkan tertangkap kamera tetap duduk dan berdiri paling akhir saat Erdogan memasuki ruang parlemen.

Pada Sabtu, 3 Juni, Erdogan dilantik sebagai Presiden Republik Turkiye. Ia memimpin lima tahun ke depan, 2023-2028. Di depan anggota majelis, ia menyatakan sumpah untuk Turkiye.

Kemenangan Erdogan diraih setelah menyisihkan kandidat terkuat dari koalisi partai. Kemal Kilicdaroglu. Pertarungan yang penuh emosi di lapisan masyarakat Turkiye.

Dua putaran harus dilalui untuk menentukan siapa pemimpin Turkiye. Erdogan menang. Ia sudah 14 kali memenangkan pertarungan dalam hidupnya. Tak pernah kalah. Kudeta 2016 juga ia menangkan.

Pemilu kali ini dianggap paling berat. Erdogan harus melawan gabungan oposisi. Faksi sekuler yang menganut ajaran KemalAttaturk. Aliansi Kurdi, FETO dan kawan-kawannya sendiri, teman partai, bekas menteri, yang kecewa dengan kebijakan Erdogan selama 20 tahun. Bahkan Partai Saadet yang beraliran Islam konservatif juga berseberangan dengannya.

Mungkin inilah jawaban dari ungkapan bahwa musuh yang paling berbahaya adalah kawan dekat. Tetapi, Erdogan belum kalah. Ia menang dan disambut rakyat Turkiye.

Saya memutuskan ke Area Fatih di malam perhitungan suara. Jalan-jalan, lapangan penuh dengan rakyat. Orang tua, anak-anak turun ke jalan merayakan kemenangan. Mereka menari, menabuh gendang, sambil menyanyikan lagu Recep Tayyip Erdogan.

Dalam perjalanan ke Fatih, saya merekam dengan ponsel. Beberapa orang menyapa sambil menyebut Endonezya. Saya jawab Evet.

Erdogan membaca sumpahnya. Istrinya Emine Erdogan tampak selalu hadir bersamanya. Kini Turkiye memasuki usia satu abad. Meskipun berada di tengah krisis ekonomi, Erdogan memulai gerakan The Century Turkiye.

Editor: Tim Media RPI/Budiarto S.

Related posts