Tips Menulis ASEAN

Oleh: Yanuardi Syukur

Setelah berhasil menerbitkan buku G20 sebanyak 4 jilid bahasa Indonesia dan 4 jilid bahasa Inggris, Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia melanjutkan inisiatif penerbitan buku ASEAN.

Penerbitan buku G20 adalah bagian dari semangat untuk menyukseskan Presidensi G20 Indonesia yang KTT-nya diadakan di Bali pada November 2022, sedangkan penerbitan buku ASEAN adalah bagian dari semangat untuk menyukseskan Chairmanship Indonesia di ASEAN pada tahun 2023.

Bagaimana tips untuk ikut serta dalam project menulis ASEAN tersebut?

Pertama, tentukan satu tema menarik, datanya mudah ditemukan, dan kira-kira dapat diselesaikan. Secara umum, ada tiga pilar besar kerjasama ASEAN yang dapat ditulis, yakni politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya. Ketiga pilar itu bisa di-breakdown dalam berbagai tema lainnya.

Seorang kontributor perlu menentukan dia mau menulis tema apa. Usahakan yang ditulis adalah sesuatu yang diminati. Prinsipnya: jika kita minat, kita akan jadi mudah untuk dapat datanya. Dan, kalau data sudah ada kita bakalan lebih mudah menuliskannya.

Pencarian data dapat dilakukan melalui bacaan, baik itu pencarian di google (berita, jurnal, atau medsos “ASEAN”) atau dari pengalaman misalnya pernah berkunjung ke negara-negara ASEAN. At least, mendengarkan berita tentang negara-negara ASEAN juga dapat menjadi clue untuk memulai tulisan. Jika datanya dari berita google, maka ambillah dari sumber otoritatif atau media mainstream.

Tapi jika ada berita personal dari tokoh tertentu tentang ASEAN juga dapat menjadi salah satu bahan untuk memperkaya tulisan. Minimal kumpulkan data itu dalam satu file MS. Word sekitar 10-20 halaman. Baca baik-baik data itu, kemudian coba ramu data itu menjadi tulisan.

Kedua, mengatur ritme kerja harian dan semangat menulis berkala setiap hari. Tiap orang pasti ada pekerjaan wajibnya, namun jika dia berminat ikut project menulis ASEAN maka sebaiknya ia mengatur waktunya untuk itu. Usahakan setiap hari dia menulis minimal 15 menit. Tapi syaratnya sudah ada data dulu di MS. Word itu, agar mulai menulisnya juga enak.

Pokoknya, kalau data sudah ada, kita jadi enak untuk memulai sebuah tulisan. Dalam project dengan deadline 1 bulan, sesungguhnya kita bisa menghasilkan tulisan bagus minimal 1500-2500 kata sebagaimana yang disyaratkan dalam project ini.

Waktu menulis bisa disesuaikan dengan jam kosong kita masing-masing. Bisa saat istirahat makan siang, sore, atau menjelang tidur. Lima belas menit sehari bisa sangat progresif hasil tulisannya. Sebagai proses kreatif, menulis memang akan lebih dalam dan kaya jika kita rajin melihatnya. Baca bahan, tulis, dan edit.

Bisa juga begini: minggu pertama mencari atau membaca bahan, minggu kedua menulis, minggu ketiga mengedit, dan minggu keempat waktu untuk memperdalam tulisan tersebut. Kuncinya pada manajemen waktu. “Aturlah waktumu sampai kesuksesan kau raih di genggamanmu,” begitu salah satu quotes saya saat remaja dulu yang masih kupraktikkan sampai sekarang. Mungkin itu berguna juga untuk para kontributor.

Ketiga, manfaatkan peluang ini sebagai sarana belajar, bersinergi, dan berkontribusi. Semua hal baik yang datang pada kita pada dasarnya adalah peluang untuk belajar, bersinergi, dan berkontribusi. Sebagai sarana belajar, kita bisa belajar dari apa yang orang posting, orang komentari, atau orang sikapi. Nyaris tidak ada yang sia-sia jika kita berorientasi belajar.

Saat ini ada sekitar 700 orang dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang bergabung di grup, dan jika dapat disinergikan dalam tulisan bersama tentu hasilnya akan bagus bagi ASEAN community. Sekaligus, ini kesempatan untuk berkontribusi gagasan bagi ASEAN. Bahwa ASEAN bukan hanya kata yang dipikirkan elite politik atau pemerintah tapi ini juga dibicarakan di tingkat menengah dan akar rumput.

Dalam film Black Adam (2022) yang diperankan Dwyne Johnson, ada sebuah ungkapan menarik yang kurang lebih artinya begini: “Manusia diberikan keajaiban tapi hati mereka cepat berubah.” Artinya, pengalaman hidup kita pada dasarnya mengandung keajaiban, keluarbiasaan, tapi kadang hati kita cepat naik dan turun. Untuk itu, menguatkan hati agar bisa memulai menulis dan menyelesaikan tulisan adalah sesuatu yang baik sekali dan patut untuk diperjuangkan.