Oleh: Syamsudin Kadir – Penulis Buku “Plan Your Success”
Penulis pemula seperti saya, biasanya selalu membutuhkan motivasi dan inspirasi sehingga semangat untuk memiliki karya tulis terus menggelora atau menyala. Dengan demikian, ia tidak terjebak mati langkah bila malas tiba dan menggoda. Bahkan godaan untuk mengurungkan niat dan tekad untuk memiliki karya tulis terus menggeliat hingga godaan enggan menekuni dunia kepenulisan minggir dan tidak datang berkali-kali lagi. Bila pun datang, ia pasti punya siasat untuk menaklukannya.
Berdasarkan pengalaman saya selama sekian tahun menekuni dunia kepenulisan, bukan sebagai profesi tapi sebagai selingan hidup, paling tidak ada empat hal yang perlu dimiliki bila seseorang ingin menekuni dunia kepenulisan hingga punya karya tulis yang layak dipublikasi. Tentu beberapa hal berikut bukan satu-satunya modal atau jurus, yang saya sebut sebagai jurus gila, yang perlu dimiliki, tapi secara umum itulah yang layak dimiliki sebagai penulis pemula. Mari telisik satu persatu!
Pertama, kuatkan niat dan tekad. Inilah kunci bagi semua aktivitas seseorang, termasuk dalam kepenulisan. Bila niat dan tekadnya kuat pasti langsung praktik menulis. Dia paksa dirinya agar setiap hari ada tulisan baru. Niat dan tekad yang kuat itulah yang terus mendorongnya untuk berkarya. Bila niat dan tekadnya sekadarnya saja maka menulisnya juga sekadarnya saja. Bahkan bisa jadi cuma iseng saja, tak ada upaya untuk menulis dan punya karya. Jadi, kuatkan niat dan tekad.
Kedua, terus belajar dan berlatih. Menulis juga butuh proses belajar dan latihan. Belajar menulis bisa dilakukan dengan cara membaca tulisan orang lain seputar kepenulisan: motivasi, cara dan pengalaman orang lain. Membaca buku, artikel, puisi, cerita pendek atau cerpen dan tulisan jenis lain karya orang lain adalah cara paling sederhana belajar menulis. Berikutnya, melatih diri dengan berupaya untuk menulis setiap hari. Biasakan untuk menulis tentang hal-hal inspiratif dan bermanfaat. Sebab setiap orang pasti di setiap harinya ada hal-hal inspiratif dan bermanfaat, dari yang dialami, dilihat, didengar, dirasakan hingga yang diimpikan.
Ketiga, berani memulai dan langsung praktik. Menulis adalah kata kerja yang mengharuskan seseorang untuk mempraktikannya. Bila seseorang ingin punya karya tulis, maka sudah pasti ia mesti menulis. Menulis apapun selalu berawal dari satu huruf. Mulailah dari situ. Setebal apapun buku pasti ditulis berawal dari satu huruf, lalu kata dan kalimat hingga paragraf, lalu sekian paragraf, hingga kelak menjadi satu buku. Jadi bila seseorang ingin punya karya tulis, mulailah dari satu huruf. Atau sebagai proses latihan, silahkan mulai dari satu kata yang paling disukai. Nanti dari kata itu bakal muncul kata atau ide baru.
Keempat, miliki akun media sosial dan aktif publikasi. Di zaman serba digital ini, penulis termasuk penulis pemula, tidak boleh tidak harus memiliki akun media sosial seperti group WhatsApp, Facebook dan serupanya. Hal lain, tentu saja mesti memiliki website atau blog pribadi. Hal ini menjadi penting relevan sekali agar tulisannya bisa terjaga dengan baik. Adanya akun media sosial dan website atau blog pribadi dapat memudahkan seseorang untuk mempublikasikan tulisannya. Tentu dengan syarat: setiap tulisan apapun langsung dipublikasi.
Siapapun di luar sana tentu memiliki pengalaman dan tips yang berbeda. Semuanya merupakan sumber inspirasi dan motivasi bagi siapapun untuk terus belajar dan melatih hingga menghasilkan karya tulis. Aktif mempublikasi tulisan adalah cara saya selama ini untuk mengenalkan diri sekaligus untuk meningkatkan kualitas tulisan saya. Selain menulis di berbagai group WhatsApp dan media sosial, saya juga menulis di website dan blog, bahkan menulis untuk berbagai surat kabar. Saya memang bukan satu-satunya orang yang berpengalaman, tapi jurus gila di atas dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi siapapun yang hendak menekuni dunia kepenulisan. Selamat mencoba dan nikmati hasilnya! (*)