Neurocognitive Learning Strategy, Metode Sukses Belajar Bahasa

Oleh: Widya Rizky Pratiwi*

Motivasi yang tinggi dan strategi yang terarah akan menentukan kesuksesan seseorang dalam menggapai tujuan dan impian”

Read More

Sebuah penelitian yang saya lakukan di kampung Inggris Pare menyimpulkan sebuah pendapat bahwa strategi pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk menentukan tujuan sehingga lebih terarah. Pelajar bisa saja mengalami kebingungan dan kebosanan tanpa metode pembelajaran karena mereka tidak memiliki patokan tentang apa yang harus mereka capai. Oleh karena itu, strategi pembelajaran berperan mengatur diri sendiri untuk belajar dan tetap fokus pada tujuan.

Untuk menguasai Bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, siswa melakukan serangkaian proses untuk mendapatkan manfaat dalam meningkatkan kosakata, pengucapan, dan kefasihan berbicara sekaligus. Strategi ini dimulai dari input, taking note, review, imitate, dan practice.

Secara umum, berbicara dapat dimulai dari kegiatan mendengar (listening), baik dari mendengar percakapan orang secara langsung, maupun mengakses konten-konten youtube seperti film, musik atau situs pembelajaran Bahasa Inggris.

Karena kita tidak berada di lingkungan berbahasa Inggris, memperoleh input dari mendengar percakapan orang secara langsung sangatlah sulit. Sehingga, banyak pelajar yang memilih belajar dari film, musik, ataupun konten youtube berbahasa Inggris lainnya. Namun, bagi pemula, saya lebih menyarankan para pembaca untuk belajar melalui film daripada musik karena film akan menampilkan kosakata yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari, jika dibandingkan dengan lagu yang menggunakan kata kata yang lebih ke arah sastra atau yang membutuhkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi sehingga ini cocok bagi pelajar tingkat lanjutan.

Belajar dari situs pembelajaran Bahasa Inggris sangat jarang dilakukan karena banyak pelajar yang belum terlalu familiar dengan situs ini. Sebenarnya, terdapat banyak situs pembelajaran Bahasa Inggris yang dapat kita akses, seperti BBC Learning English, Cambridge English Online, British Council, Effortless English Podcast, dan lain-lain. Situs-situs ini memberikan banyak pilihan pembelajaran mulai dari basic sampai tingkat advanced dengan berbagai jenis fokus dan materi yang diinginkan. Sehingga siswa dapat memilih materi sesuai kebutuhan dan tujuan belajar.

Saat mendengar tersebut, ada baiknya menyiapkan buku catatan untuk taking note. Tujuannya adalah agar ketika menemukan kosakata asing atau kurang familiar, siswa dapat mencatat di buku catatan kemudian mengelola kata tersebut, seperti mencari definisi, persamaan kata, lawan kata, atau membuat kalimat.

Setelah mencatat, kosakata tersebut harus direview atau dilihat/ didengar kembali secara berulang-ulang. Tak perlu menyediakan waktu khusus untuk mereview, kapan dan dimanapun dapat dilakukan ketika ada kesempatan. Oleh karena itu, disarankan menggunakan buku catatan kecil jika mencatat ataupun memasukkan materi listening di mobile phone agar dapat melakukan review kapan saja.

Selanjutnya adalah imitate atau meniru. Ketika kegiatan mereview biasanya dilakukan dalam silent way atau cara diam, sebaliknya kegiatan meniru harus dilakukan dengan suara nyaring/ loudly. Tujuannya adalah untuk melatih pelafalan atau pronunciation.

Nah, setelah memperoleh input, taking note, review, dan imitate, langkah terakhir yang dilakukan adalah practice untuk tujuan peningkatan kefasihan berbicara/ speaking fluency. Sehingga peningkatan kemampuan berbicara dapat dilakukan dengan mendesain kegiatan pembelajaran seperti diskusi, role play, game sesuai kesepakatan dengan partner berbicara.

Itulah kelima langkah belajar Bahasa Inggris yang tepat berdasarkan penelitian yang saya lakukan dan saya kemudian memperkenalkan metode ini sebagai “Neurocognitive Learning Startegy”. Metode ini sangat cocok diterapkan bagi siapa saja yang ingin belajar Bahasa Inggris. Semoga memberi manfaat kepada para pembaca. Selamat mencoba…

*Penulis adalah Sekretaris Bidang Bahasa DPP RPI

Related posts